Setelah Gagal Menunaikan Ibadah Haji Akibat Covid-19, Para Pekerja Bangunan Ini Kini Terkendala Biaya.

Belum lama ini, pemerintah dan Komisi 8 Republik Demokratik Kongo menyepakati biaya haji yang harus ditanggung jamaah sebesar Rp 49,8 juta.

Biaya penyelenggaraan umrah hanya naik Rp 10 juta dari tahun lalu.

Artinya, akan ada biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh calon jemaah haji yang berangkat tahun ini.

Total biaya penyelenggaraan haji 2023 adalah Rp 90 juta.

Sebanyak 44,7% ditanggung oleh Dana Nilai Bunga BPIH.

Kenaikan biaya haji rupanya membuat banyak pihak kecewa.

Terutama bagi calon jemaah haji yang sudah siap berangkat.

Salah satunya, Ahmed, pekerja konstruksi berusia 71 tahun asal Kuningan, Jawa Barat, kecewa karena mimpinya berjalan di Tanah Suci semakin sulit.

Bekerja sebagai pekerja konstruksi membuat sulit untuk membayar ekstra di bawah tarif tol haji yang baru. Ini bukan pertama kalinya Ahmed kecewa dengan ketidakmampuannya menunaikan ibadah haji.

Sebelumnya, Ahmed dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 2022.

Namun karena adanya wabah Covid-19, pemerintah membatasi jumlah calon jemaah haji yang berangkat.

Kompas TV melaporkan pada hari Jumat (17 Februari 2023) bahwa Ahmed mengatakan “Ya, bagi saya sebaliknya. Pekerja konstruksi seperti ini. Jika 25 juta rupee mudah bagi mereka dan sulit bagi saya”.

Seperti halnya Ahmed, mahalnya biaya haji menyebabkan tempat cuci mobil di Cirebon, Jawa Barat.

Pria itu, Buu Widartono, harus menunda berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Biaya tambahan haji ke Bowo sulit terbayar hanya dalam beberapa bulan.

Memang, Buu menghadiri banyak ziarah. Boo, yang telah menabung sejak 2012, harus menerima bahwa mimpinya untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci harus disingkirkan.

“Tidak ada keputusan kenaikan di tahun 2021, dan sekarang tiba-tiba di tahun 2023 (ada kenaikan), waktunya sangat singkat untuk mengambil keputusan.”

“Itu benar-benar terjadi kemarin dan sekarang (cuti) waktunya 2 bulan dan 3 bulan (cuti)”,

“Ya, kami sangat terkejut, tetapi apa pun itu, kami akan mengembalikannya,” katanya.